Sunday, November 19, 2006

Paus Mengecam Penggunaan Agama Sebagai Alasan Kebencian


VATICAN CITY (AP) - Paus Benediktus XVI mengatakan agama tidak boleh digunakan untuk membenarkan kebencian dan kekerasan.

"Semoga Yang Abadi, Bapa kita di surga, memberkati setiap usaha untuk membasmi setiap penyalahgunaan agama di dunia kami sebagai alasan kebencian atau kekerasan," kata Benediktus kepada delegasi Anti-Defamation League, sebuah kelompok AS yang berjuang melawan rasisme dan anti Yahudi.

Komentar itu muncul satu bulan setelah pidato Benediktus di sebuah universitas Jerman yang memercikkan kemarahan di dunia Muslim saat dia mengutip sebuah teks jaman pertengahan yang mengkarakterisasikan pengajaran Islam berkaitan dengan pedang.

Sejak kotbah itu - yang menimbulkan tentangan dalam rencana kunjungannya ke Turki bulan depan - Benediktus menyatakan penyesalan atas komentarnya yang mengganggu umat Muslim.

Ia menekankan bahwa kutipan itu tidak merefleksikan opininya sendiri, dan dilontarkan sebagai undangan dialog yang jujur antara kedua agama.

Benediktus mengulangi lagi permintaan itu dalam pertemuannya dengan ADL, Kamis, mengatakan hubungan Yahudi dan Katolik lebih berkembang tahun-tahun terakhir ini, sebagai awal "perbincangan yang lebih terbuka mengenai tema-tema agama" yang sebelumnya terlalu bersifat sementara.

"Tepat pada level pertukaran dan dialog yang jujur ini dapat kita temukan dasar dan motivasi untuk sebuah hubungan yang solid dan berbuah," katanya.

Tujuan dialog seperti itu, katanya, "untuk membangun hubungan yang tidak hanya ada toleransi tapi benar-benar berdasarkan rasa hormat yang tulen."

Abraham Foxman, direktur ADL menyatakan kelompoknya mendukung hasrat Benediktus akan adanya dialog antariman yang jujur, terutama berkaitan hubungan dengan Muslim.

"Jika kita benar-benar merasa iman kita satu-satunya yang benar, bagaimana bisa kita berdialog? Jawabannya adalah kita harus percaya punya sebuah kebenaran, bukan kebenaran. Selama kita percaya kita dapat menghormati kebenaran-kebenaran lain," kata Foxman kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara telepon seusai pertemuan. "Dialog inilah yang harus kita punyai, baik Yahudi atau Kristiani, dengan Muslim."

Dalam kotbahnya, paus juga mengulangi kecamannya terhadap anti-Semit (Yahudi, red), mengatakan "gereja menyesalkan setiap bentuk kebencian atau penganiayaan terhadap orang Yahudi dan semua yang menampilkan anti Semitisme kapanpun dan dari manapun."

Foxman berkata dia minta Benediktus untuk menjadi "suara yang tegas, konstan melawan anti Semitisme," menambahkan paus merespon secara pribadi: "Saya selalu bersedia untuk menjadi suara melawan anti Semitisme." (Kristiani Post)

No comments: