Monday, November 27, 2006

Hymne GMKI

Oleh: Wilson M.A. Therik

JUDUL di atas mungkin terkesan aneh buat sebagian besar anggota GMKI periode 1980-an hingga saat ini, karena yang mereka kenal hanya satu yakni Mars GMKI sekalipun tidak semua anggota bisa melagukannya dengan baik. Mars GMKI memang sering dilagukan pada setiap upacara organisasi dan acara seremonial GMKI lainnya.

Hymne GMKI? Penulis sangat yakin bahwa banyak sekali anggota pergerakan yang tidak mengetahui bahwa sesungguhnya GMKI juga memiliki Hymne, kalau-pun ada penulis yakin hanya sebatas mendengar cerita dari para senior GMKI.

Secara organisasi penulis berpendapat bahwa GMKI telah melanggar Keputusan Kongres Nasional ke-12 Tahun 1970 di Kupang di mana saat itu-lah Hymne GMKI lahir dan ditetapkan melalui sebuah Surat Keputusan Kongres. 36 Tahun kemudian di mana Kupang kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kongres Nasional GMKI ke-30 Tahun 2006 atau Kongres Nasional GMKI yang ke-2 yang digelar di Kupang setelah tahun 1970, Hymne GMKI kembali dikumandangkan pada acara pembukaan Kongres Nasional GMKI ke-30. Keberlanjutannya? ... Semuanya kembali kepada insan GMKI terutama kepada Pengurus Pusat dan BPC GMKI se-Tanah Air untuk melagukan lagi Hymne GMKI agar dapat bersanding kembali dengan Mars GMKI.


Hymne GMKI

4/4 Syair = Daniel Lengkong

F = do Lagu = Abdallah Lengkong

Maestoso – khidmat


Jauh diangkasa terdengar semboyanmu

Marilah bersaksi yang mendengar panggilanNya

Ut Omnes Unum Sint agar Satu adanya

bawalah FirmanNya ke s’luruh bumi ini

Panji Kristuslah yang serta

Pelambang ikhlas rela berkorban

Injil yang kudus dasar kita

Berkat Kristuslah nyata dan terwujud

dalam sepanjang hidupmu

Oleh kasihnya yang termulia

Reff

Kuduslah Allah

GMKI Jaya

Kuduslah Allah

GMKI Jaya

Semoga opini singkat ini bisa membangkitkan kembali semangat pergerakan GMKI tidak hanya dengan semangat Mars GMKI tetapi juga dengan kekhidmatan Hymne GMKI. Bangkitlah menjadi taruk bagi bangsa.

Ut Omnes Unum Sint.

Dua orang Polisi Nasional Timor Leste (PNTL) sedang membantu dua orang polisi PBB mengangkat jenazah seorang pria asal Bobonaro yang dibunuh orang tak dikenal di Komoro, Minggu (19/11) malam. FOTO: STL/Antonio Dasiparu

Misionaris Brasil Tewas Dibunuh di TL

Syallomdailynews - Seorang missionaris Protestan asal Brasil, Edgar Goncalves (32) tewas dibunuh di Dili, Timor Leste.

Korban ditusuk sekelompok orang tak dikenal di depan Kedutaan Besar Australia, Fatu-Hada, Dili Barat, Minggu (19/11) malam. Pembunuhan terhadap warga asing itu merupakan pertama kali sejak terjadinya krisis politik di Timor Leste pada Mei lalu.

Sementara itu, Senin (20/11) pagi, ditemukan seorang pria berbadan kekar dalam kondisi tidak bernyawa. Korban yang bernama Jose Halimesak itu ditemukan di samping kanan pintu gerbang Kantor Pusat CCF (Commite Central Fretilin) atau depan rumah Ahmad Alkatiri.

Bukan hanya itu, seorang warga dikabarkan tewas dalam aksi baku lempar antara pengungsi Obrigado Barak dan warga dari luar kamp pengungsian. Aksi baku lempar yang terjadi tak jauh dari Markas Besar UNMIT itu menodai aksi damai yang diprakarsai massa pemuda beberapa waktu lalu.

Perdana Menteri (PM), Jose Ramos Horta merasa sedih dan marah ketika mendapat laporan tentang kematian Missionaris Edgar Goncalves Brito. “Saya sangat sedih mendengar berita pembunuhan missionaries Edgar Goncalves Brito. Saya sudah kontak Duta Besar Brasilia, Antonio Jose e Silva untuk menyampaikan duka cita dan belasungkawa yang mendalam, baik dari saya, pemerintah dan rakyat Timor kepada keluarga Brito dan kawan-kawannya, termasuk masyarakat Brasil,” kata Horta di Dili, Senin kemarin.

Horta juga mengatakan bahwa adik perempuan korban, Elizama Goncalves Brito yang bertugas sebagai petugas medis di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (RSNGV) Dili menjadi saksi hidup pembunuhan sang kakak. Menurut Horta, kasus itu sedang dalam proses investigasi pihak otoritas setempat.

Edgar Goncalves Brito adalah seorang missionaries Protestan yang mengajar bahasa Portugis dan melakukan misi sosial di distrik Viqueque. Aktivitas yang dilakukan Edgar Brito di Timor Leste sebagai symbol hubungan kerjasama yang baik antara Timor Leste dan Brasil.
Kriminal Murni

Sementara itu, seorang perwira militer Australia berpangkat mayor yang enggan disebut jati dirinya dalam koran ini mengatakan kasus pembunuhan warga Distrik Bobonaro di Komoro dan pembunuhan missionaries Edgar Goncalves Brito adalah murni kriminal. “Ini bukan kasus lorosae-loromonu. Maaf saya tidak bisa memberikan keterangan detail karena ini adalah tugas polisi. Saat ini polisi sedang melakukan investigasi di TKP (Tempat Kejadian Perkara),”ujarnya.

Wakil UNMIT, Eric Tan Huck Gim dalam jumpa persnya di Markas UNMIT, Kaikoli, membenarkan adanya penemuan mayat di Komoro. “Kami baru menerima dua laporan tentang pembunuhan terhadap seorang pria di Komoro dan seorang warga Brasil di Bidau. Kedua kasus itu masih dalam investigasi,” katanya.

Acting Komisaris UNPOL Chief Superintendente Emir Bilget mengatakan untuk menurunkan aksi kekerasan di Kota Dili, polisi PBB dalam waktu singkat akan mendirikan lima pos baru masing-masing di Fatu Hada, Bebonuk, Manleuana, Matadoru, dan Tasi Tolu. Ia menambahkan konstruksi pos polisi UNPOL itu masih dalam pembangunan. Karena itu, pihaknya untuk sementara hanya melakukan patroli.
Dijemput

Berdasarkan keterangan yang dihimpun media ini di TKP (Tempat Kejadian Perkara) menyebutkan Minggu malam, dua pemuda mendatangi rumah Jose Malimesak dan mengajaknya keluar sebentar. Namun, hingga pagi hari korban belum juga kembali ke rumahnya. Tidak ada firasat buruk pada keluarga korban karena orang-orang yang mengajak korban mengaku temannya. Bahkan anak korban mengenal baik dua pemuda itu.

Mula-mula ayah delapan anak itu dilihat para siswa SMU 10 Desember dan warga setempat. Akhirnya, dalam waktu singkat berita itu tersebar di seluruh wilayah kota Dili. Kabar itu secepatnya dilaporkan kepada polisi PBB.

Banyak kalangan mengutuk perbuatan itu karena menodai aksi damai yang digelar massa pemuda beberapa waktu lalu. Namun, kalangan pemuda yang menginginkan kedamaian tidak ingin terpancing dengan kejadian itu. Mereka mengutuk perbuatan itu dan meminta kepada pihak berwenang untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

Xefi Aldeia Aimutin, Higinio da Costa Nunes menuturkan bahwa dirinya terkejut saat mendengar kabar bahwa salah seorang warga Aimutin tewas di dekat Merkado Comoro. Ia pun langsung menuju ke TKP untuk melihatnya dengan mata kepala sendiri. Ternyata, begitu dilihat bukan warga Aimutin, tetapi tetangga. Ia juga meminta kepada pemuda Aimutin untuk tidak terpancing dengan aksi itu.
“Lambat-laun para pelaku akan ditangkap polisi PBB karena pelaku dikenal baik oleh anak korban,” katanya. (STL/rudy riwukaho)






Hillsong United Dukung Gerakan Doa Pemuda Global SHOCKWAVE


Kristiani Post - Youth pastor dari Hillsong Youth di Australia telah mengekspresikan dukungannya untuk peristiwa doa pemuda global mendatang yang didedikasikan untuk 200 juta umat Kristiani yang teraniaya.

"Saya hanya ingin mengatakan kalau kamu harus terlibat dalam SHOCKWAVE pada 2 Maret 2007," kata Phil Dooley Kamis lalu melalui siaran video. "Apa yang kami minta hanyalah agar semua orang berkumpul bersama dan berdoa bersama dengan kawan-kawan anda, di kelompok-kelompok pemuda kami, atau kamu sendiri.

"Hei, mari jadi orang yang serius mengenai iman kita dan membantu dan mendukung mereka yang berada dalam situasi sulit saat ini. Kita bisa melakukannya hanya dengan berkumpul pada 2 Maret untuk SHOCKWAVE dan berdoa dan percaya ombak goncangan akan keluar ke seluruh penjuru dunia kita dan berdampak dan menguatkan mereka yang imannya dalam pencobaan saat ini."

Ribuan orang di seluruh dunia akan berdoa untuk sekitar 200 juta orang Kristiani yang menderita karena iman mereka selama doa nonstop untuk dunia Muslim pada 2-4 Maret. Acara doa pemuda tiga hari itu diatur oleh Underground, ministry pemuda dari Open Doors dan akan menjadi tahun kelima bagi SHOCKWAVE.

"Saudara dan saudari kita sudah mengatakan kepada kita apa yang mereka butuhkan. Pertama, dan yang paling penting, mereka memohon kita untuk berdoa!" kata Brother Andrew, pendiri Open Doors dalam sebuah pernyataan.

"Hal itu sama dengan pelayanan saya yang sudah limapuluh tahun lamanya; kemanapun saya pergi untuk menguatkan saudara dan saudari kita, mereka selalu meminta doa…doa adalah bagian kritis dari pekerjaan Open Doors…doa menghubungkan kita dengan tubuh. Doa menolong kita mengidentifikasi mereka yang menderita dan berjuang sebagai orang Kristiani di saat-saat sulit. Doa membawa masalah-masalah ini menjadi satu sumber yang benar-benar dapat membawa perubahan," kata Brother Andrew.

SHOCKWAVE akan dimulai di Selandia Baru dan bergerak di sepanjang zona waktu dan "melewati halangan-halangan buatan manusia dan zona-zona buntuk, secara harafiah benar-benar menutupi dunia dalam doa," jelas Open Doors Inggris.

Remaja dari Selandia Baru, Australia, Indonesia, Afrika Selatan, Swiss, Italia, Norwegia, Kamerun, Rumania, Inggris Raya, Irlandia, Amerika Serikat dan Brasil berpartisipasi dalam SHOCKWAVE 2006. Di Perancis, sekitar 100 kelompok terlibat sementara di Namibia tiga sekolah berkumpul untuk berdoa dengan total 1.200 "pejuang doa".

"Doa benar-benar sangat dibutuhkan untuk negara-negara seperti Korea Utara, yang tetap teratas dari World Watch List Open Doors selama empat tahun berturut-turut," menurut rilis berita Open Doors Inggris. "Korea Utara diikuti Kerajaan Islam Arab saudi berada di tempat kedua sementara Iran, Somalia dan Maldives di belakangnya."

Menurut Open Doors Inggris, Irina Ratushinskaya, yang adalah tahanan di sebuah kamp penjara Soviet selama tujuh tahun, dia mengalami kekuatan langsung dari doa dan menulis: "Percayalah kepada saya, seringkali terjadi: dalam sel isolasi, pada waktu musim dingin tiba-tiba ada perasaan sukacita dan kehangatan - kata kasih yang tidak dapat diucapkan. Dan pada saat saya tidak bisa tidur, duduk menghadap sebuah tembok beku - seseorang mengingat saya dan memohon di hadapan Tuhan saya."

Phil Togwell, UK Base Leader dari 24-7 Prayer, memberi kesaksian: "Dalam kotak surat saya ada email dari seorang sahabat saya. Dia tinggal bersama istri dan kedua anaknya di sebuah negara yang sangat beresiko untuk mengakui kamu seorang Kristiani, dan dia meminta saya untuk berdoa. Mereka berusaha bertemu dengan orang Kristiani lain, tapi orang akan dipenjara kalau melakukan ini. Saya menemukan ini sangat sulit untuk dibayangkan, tapi itu sangat nyata, sangat nyata."

"Di penjuru dunia, umat Kristiani dipenjara dan dipukuli dan disiksa, dan bahkan dibunuh, hanya karena mereka mengasihi Yesus. SHOCKWAVE mengingatkan kita akan perlunya kita berdoa untuk Gereja Teraniaya, dan juga memperlengkapi kita dengan sesuatu untuk dilakukan. Saya mendorong kamu untuk ikut terlibat." Untuk informasi lebih lanjut kunjungi: www.odshockwave.org

(Jennifer Riley : Koresponden Kristiani Pos)

Saturday, November 25, 2006

INTROSPEKSI

PIKIRAN

Setiap perbuatan atau tindakan yang kita lakukan,itu adalah hasil dari apa yang kita pikirkan. Ingat,pikiran negatif yang melintasi benah hati kita bukanlah suatu dosa. Namun, kalau kita membiarkan dan memendam pikiran itu ada di dalam hati kita atau mewujudkannya dalam tindakan yang negatif, maka muncullah dan jadilah dosa. Dan perlu diperhatikan upah dosa ialah maut.

Untuk itu yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita sehari-hari supaya perlu menawan dan melawan setiap pikiran negatif tersebut dan segerah berserah kepada Tuhan karena hanya didalam Tuhan Saudara dapat melawan semuanya itu.

Kami percaya lewat pergaulan kita kepada Tuhan, maka setiap pikiran-pikiran kita tidak terarah lagi pada hal-hal yang negatif. Untuk itu apabila saat ini, ada pikiran-pikiran yang negatif, yang salah dimata Tuhan, mohon pengampunan dan jamahan dariNYA supaya pikiran kita diubahkan menjadi pikiran Kristus.

Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus ? II Korintus 10:5B, Tuhan Yesus memberkati. (GOTN)