Tuesday, November 21, 2006
Monday, November 20, 2006
SAAT UNTUK BERTEDUH
Pengendalian Diri
Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.
Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman.
Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal . Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada ke dua tangan anak kecil tersebut.
Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.
Renungkan cerita di atas, disaat kemarahan datang langkah terbaik yang harus kita lakukan adalah berdiam diri sejenak. Jangan melakukan tindakan apa-apa karena cenderung tindakan yang kita ambil disaat suasan hati sedang marah adalah tindakan yang justru menyakiti orang ? orang yang kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati. (GOTN)
Posted by
SYALLOMDAILYNEWS
at
9:30 AM
0
comments
Sunday, November 19, 2006
Paus Mengecam Penggunaan Agama Sebagai Alasan Kebencian
VATICAN CITY (AP) - Paus Benediktus XVI mengatakan agama tidak boleh digunakan untuk membenarkan kebencian dan kekerasan.
"Semoga Yang Abadi, Bapa kita di surga, memberkati setiap usaha untuk membasmi setiap penyalahgunaan agama di dunia kami sebagai alasan kebencian atau kekerasan," kata Benediktus kepada delegasi Anti-Defamation League, sebuah kelompok AS yang berjuang melawan rasisme dan anti Yahudi.
Komentar itu muncul satu bulan setelah pidato Benediktus di sebuah universitas Jerman yang memercikkan kemarahan di dunia Muslim saat dia mengutip sebuah teks jaman pertengahan yang mengkarakterisasikan pengajaran Islam berkaitan dengan pedang.
Sejak kotbah itu - yang menimbulkan tentangan dalam rencana kunjungannya ke Turki bulan depan - Benediktus menyatakan penyesalan atas komentarnya yang mengganggu umat Muslim.
Ia menekankan bahwa kutipan itu tidak merefleksikan opininya sendiri, dan dilontarkan sebagai undangan dialog yang jujur antara kedua agama.
Benediktus mengulangi lagi permintaan itu dalam pertemuannya dengan ADL, Kamis, mengatakan hubungan Yahudi dan Katolik lebih berkembang tahun-tahun terakhir ini, sebagai awal "perbincangan yang lebih terbuka mengenai tema-tema agama" yang sebelumnya terlalu bersifat sementara.
"Tepat pada level pertukaran dan dialog yang jujur ini dapat kita temukan dasar dan motivasi untuk sebuah hubungan yang solid dan berbuah," katanya.
Tujuan dialog seperti itu, katanya, "untuk membangun hubungan yang tidak hanya ada toleransi tapi benar-benar berdasarkan rasa hormat yang tulen."
Abraham Foxman, direktur ADL menyatakan kelompoknya mendukung hasrat Benediktus akan adanya dialog antariman yang jujur, terutama berkaitan hubungan dengan Muslim.
"Jika kita benar-benar merasa iman kita satu-satunya yang benar, bagaimana bisa kita berdialog? Jawabannya adalah kita harus percaya punya sebuah kebenaran, bukan kebenaran. Selama kita percaya kita dapat menghormati kebenaran-kebenaran lain," kata Foxman kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara telepon seusai pertemuan. "Dialog inilah yang harus kita punyai, baik Yahudi atau Kristiani, dengan Muslim."
Dalam kotbahnya, paus juga mengulangi kecamannya terhadap anti-Semit (Yahudi, red), mengatakan "gereja menyesalkan setiap bentuk kebencian atau penganiayaan terhadap orang Yahudi dan semua yang menampilkan anti Semitisme kapanpun dan dari manapun."
Foxman berkata dia minta Benediktus untuk menjadi "suara yang tegas, konstan melawan anti Semitisme," menambahkan paus merespon secara pribadi: "Saya selalu bersedia untuk menjadi suara melawan anti Semitisme." (Kristiani Post)
Posted by
SYALLOMDAILYNEWS
at
7:23 AM
0
comments
Paus Serukan Usaha untuk Memerangi Kelaparan
VATICAN CITY (AP) - Paus Benediktus XVI mengemukakan pada hari Minggu ratusan juta orang di seluruh dunia tidak punya cukup makanan dan itu adalah skandal yang harus diselesaikan dengan perubahan cara konsumsi dan sumber-sumber distribusi yang lebih adil.
Berbicara dari jendela studionya yang memandang Lapangan St. Petrus, Benediktus mencatat bahwa Organisasi Makanan dan Agrikultural PBB yang bermarkas di Roma baru-baru ini melaporkan lebih dari 800 juta orang kekurangan gizi dan banyak orang, terutama anak-anak, mati karena kelaparan.
Agen PBB itu dalam laporannya akhir bulan lalu mengatakan bahwa 10 tahun setelah pemimpin global bertekad mengurangi setengah kelapran di dunia, hampir tidak ada kemajuan yang telah dibuat.
Benediktus menyerukan usaha "untuk memusnahkan penyebab-penyebab struktural yang mengikat sistem ekonomi yang memerintah dunia, yang menjadikan sebagian besar sumber-sumber planet ini minoritas bagi populasi (Bumi)." Paus menggambarkan situasi tersebut sebagai "ketidakadilan."
"Untuk membuat dampak skala besar, sangat perlu untuk mengubah model pembangunan dunia," kata paus. "Bukan hanya skandal kelaparan yang menuntut, namun juga krisis lingkungan dan energi."
Paus juga mengatakan setiap orang harus menghadapi permasalahan ini.
"Setiap orang dan setiap keluarga dapat dan harus berbuat sesuatu untuk menangkal kelaparan di dunia, mengadopsi gaya hidup dan konsumsi yang sama dengan menjaga keselamatan ciptaan," kata Benediktus.
Benediktus mendesak orang beriman untuk bergagung bersamanya "mengkomitmenkan diri kita secara konkrit untuk mengalahkan kelaparan" dan mempromosikan keadilan dan solidaritas. (Kristiani Post)
Posted by
SYALLOMDAILYNEWS
at
7:20 AM
0
comments
Gereja ikut bertanggung jawab terhadap penyelewengan pembangunan
“Sebagaimana kita ketahui, pembangunan yang mestinya membebaskan rakyat Indonesia dari kemiskinan dan keterbelakangannya itu telah berubah menjadi ideologi pembangunan yang melestarikan kekuasaan yang penuh dengan KKN. Tidaklah salah kalau gereja-gereja ikut bertanggung jawab di dalam penyelewengan pembangunan yang tidak mencerminkan keadilan dan kesejahteraan itu. Kendati secara fisik kita berhasil membangun di mana-mana, tetapi secara mental spiritual kita mengidap kemiskinan jenis baru yakni kemiskinan rohani.” jelas Yewangoe.
Menurut Yewangoe, penyelesaian persoalan kemiskinan yang selama ini bersifat karitatif melalui tugas diakonia tidak lagi memadai. Di dalam diakonia karitatif, katanya, yang dihadapi hanyalah korban-korban pemiskinan, sementara akar kemiskinan yang terletak dalam struktur masyarakat tidak pernah disentuh. Untuk itu, katanya, yang dibutuhkan adalah pelaksanaan tugas diakonia transformatif.
“Dalam melaksanakan tugas itu, struktur-struktur masyarakat yang bersifat menindas dan memiskinkan itu harus dihantam.Tentunya ada konsekwensi logis, misalnya kemungkinan adanya benturan dengan kekuasaan dan lainnya,” tegas Yewangoe.
Sehingga Untuk mengatasai hal itu, menurut Yewangoe, gereja harus terus menerus mempromosikan pemahaman teologi yang mengarahkan orang kepada kehidupan masa kini tanpa melupakan kehidupan masa yang akan datang.
“Gereja seharusnya jadi pioneer dalam hal persoalan penanggulangan kemiskinan, dengan keteladanan-keteladanannya. Bahkan gereja dapat memelopori berbagai temuan guna menghapuskan kemiskinan, namun fungsi gereja tidak berubah menjadi LSM. Gereja adalah tetap gereja yang bertugas memberitakan kemurahan dan kasih Allah kepada umat manusia. Menyangkut korupsi, gereja dapat membantu dengan terus menerus menyuarakan penghapusannya melalui khotbah dan pemberitaan. Tetapi harus diingat jangan sampai di dalam gereja sendiri terjadi korupsi besar-besaran. Lalu tidak diusut karena dianggap kurang pantas dan “tidak gerejawi”,” tambah Yewangoe.
Posted by
SYALLOMDAILYNEWS
at
6:57 AM
0
comments